Desas-desus soal penjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan makin ramai dibahas publik.
- Resmi Pimpin HIKMA, Andi Rukman Siapkan Kader Muda Tangguh
- KPK Persilakan Warga Cari Harun Masiku Pakai Biaya Sendiri, IPW: Mereka seperti Menyerah
- Menuju 2024, Tokoh Papua Ini Sarankan Erick Thohir Jadikan Projo Parpol
Baca Juga
Kabar terbaru, muncul tiga nama calon yang konon akan menggantikan Anies memimpin Pemprov DKI Jakarta.
Mereka adalah Sekretaris Daerah Marullah Matali, Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono, dan Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah alias Rian menilai Pj gubernur DKI sepantasnya dipimpin dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendagri.
"Pj gubernur DKI mestinya dipilih dari pejabat ASN yang memiliki integritas tinggi dan paham akan tata kelola dan pembangunan di Jakarta," kata Rian dalam keterangannya, Sabtu (14/5).
Ujang menegaskan Pj gubernur DKI harus terbebas dari kepentingan politik.
Hal itu dimaksudkan agar tak ada keberpihakan saat pesta demokrasi di tahun 2024.
"Jangan dipilih untuk kepentingan politik praktis di 2024 nanti. Jika nanti Pj yang ditunjuk memihak, maka akan rusaklah birokrasi dan sistem politiknya," demikian Rian. []
- Temui Menteri ATR BPN Sofyan Djalil, LQ Indonesia Bawa Misi Ini
- Senator Jakarta Usul Masa Jabatan Anggota KPU Daerah Diperpanjang
- Jurus Jitu Sukses Berinvestasi untuk Milenial