Persoalan korupsi menjadi tema yang paling banyak di bahas sejak Indonesia masuki era Demokratisasi. Dalam era tersebut, budaya antikorupsi pun mulai gencar digaungkan.
- Istri Anies Siapkan Buka Puasa untuk Keluaganya, Warganet: Serasa Ibu Negara
- Soal Pembongkaran Musala, FPPJ Ingatkan Politisi Kebon Sirih Tak Jadi "Kompor"
- Pancaroba Jadi Penyebab Siang Panas Sore Hujan di Jabodetabek
Baca Juga
Namun menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, era demokratisasi bukan jaminan bahwa tata kelola akan berjalan baik. Sehingga otomatis menghapuskan praktik korupsi.
"Karena demokratisasi harus diperjuangkan. Seperti halnya bebas korupsi pun harus diperjuangkan. Tidak otomatis tiba," kata Anies saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual yang digelar Diksi Milenial Yogyakarta yang mengangkat tema 'Membedah Praktik Korupsi Kepala Daerah', Kamis (8/4).
Oleh karena itu, Anies menegaskan, untuk membudayakan suatu hal maka diperlukan pembiasaan yang ditandai dengan kesepakatan nilai-nilai.
Hal inilah yang ia lakukan saat mulai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yakni dengan merumuskan nilai-nilai yang nantinya akan menjadi budaya kerja.
"Ada lima yang kita sepakati di Jakarta. Satu integritas, dua akuntabel, tiga kolaboratif, empat inovatif, lima berkeadilan," jelasnya
"Lima ini kita sepakati sebagai nilai yang harus dibiasakan, nilai yang harus dilaksanakan dalam keseharian sehingga dia menjadi budaya organisasi," demikian Anies Baswedan. []
- Peras Pengendara Truk, Oknum Derek Liar Dibekuk Polisi
- Pasien Aktif di DKI Bertambah 789 Orang
- Solusi Banjir, Kawasan Cipinang Melayu Bakal Dibangun Rumah Panggung