Biaya perawatan Stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang berada di Jakarta Utara membutuhkan sekitar Rp 50 sampai Rp 60 miliar per tahunnya.
- Jelang Upacara 17 Agustus di Istana Negara, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Ruas Jalan Ini
- Isi Seminar di Hiroshima University, Anies Ungkap Orang Jepang Berminat Belajar dari Indonesia
- Anies: Anak Muda Minim Pengalaman, Tapi Menawarkan Masa Depan
Baca Juga
Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto dalam rapat dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/6).
“Per tahunnya sekitar Rp 50an (miliar), Rp 60 miliar sampai Rp 50 miliar itu adalah biaya seperti pemeliharaan operasional housekeeping, security, mechanical, electrical, termasuk kepada utilitas juga. Asuransi bangunan juga masuk ke situ,” kata Widi seperti dikutip redaksi.
Tidak hanya itu, JIS juga memiliki biaya depresiasi bangunan sebesar Rp 150 miliar per tahun yang berlaku selama 30 tahun.
Dengan demikian, untuk mendapatkan keuntungan, JIS diharapkan bisa mendulang penghasilan per tahun di atas Rp 200 miliar.
Terkait hal ini, Direktur Bisnis PT Jakpro, Gunung Kartiko mengatakan, pihaknya mendesain JIS menjadi stadion yang menyokong konsep olahraga dan hiburan atau sport entertainment.
“Jadi kita juga plotingkan dari sisi revenue memang lebih banyak mayoritas dari penyewaan untuk entertainment tapi tentunya tidak akan merusak fasilitas sebagai sportainment untuk bola juga,” jelas Gunung.
Kedepannya, Jakpro memiliki rencana jangka panjang untuk membangun hotel berbintang, plaza, hingga co-working space.[]
- Disdik DKI Jamin Keberagaman di Sekolah, Guru Intoleran Disanksi Tegas
- Ketua FKDM Kecewa, Siswa Lebih Hafal Lagu TikTok daripada Lagu Indonesia Raya
- Meriahkan HUT RI, Pemkot Jakpus Gelar Turnamen Sepak Bola Piala Wali Kota