Polres Metro Jakarta Barat menerima penghargaan dari Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta karena mengedepankan upaya preventif, pre'emtif, dan humanis dalam menangani kasus tawuran pelajar.
- Bangun ITF, Jakpro Diminta Libatkan Komunitas
- Berkarir dari Bawah dengan Mulus, Jadi Nilai Plus Dhany Sukma Dampingi Pj Gubernur
- FPPJ Unggulkan Dhany Jadi Sekda DKI, Joko Cocoknya Deputi Gubernur
Baca Juga
Misalnya mengamankan anak yang hendak tawuran lalu mengantar mereka pulang ke rumah untuk meminta maaf dengan orang tua, guru, dan setelah itu dipantau perkembangannya.
"Inisiasi datang dari Polres Jakbar saya lihat humanis sekali dalam lakukan pembinaan. Ini tidak sekedar diantar tapi dipantau, agar pak RT tahu, pak RW tahu," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana di Ruang Aris Dinata Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (26/10).
Menurut Nahdiana, dalam upaya mencegah tawuran pelajar tidak mungkin hanya dari satu pihak. Diperlukan peran penting TNI/Polri dan Dinas Pendidikan untuk aktif melakukan sosialisasi tentang bahaya tawuran antar pelajar.
"Belakangan ini tawuran terjadi selepas pulang sekolah bukan jam sekolah. Mereka kembali bertemu melalui pesan-pesan di medsos secara internal kami lakukan kolaborasi," kata Nahdiana.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, tawuran bukan lagi masuk kenakalan remaja tapi lebih ke tindakan kriminalitas.
"Angka tawuran cukup signifikan, ini perlu langkah-langkah komperhensif untuk menekannya," kata Pasma.
Polres Jakarta Barat melalui Tim Perintis Presisi Polri juga akan terus melakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi ke sekolah dan memetakan wilayah rawan tawuran lalu berpatroli di jam-jam tertentu. []
- Rapim Bareng Kemenkes, Pemprov DKI Siapkan Jurus Turunkan Stunting
- Soroti Program Kerja Jakpro, DPRD Dorong Optimalisasi Aset untuk Kejar Keuntungan
- Diguyur Hujan Lebat, Sejumlah Wilayah Jakarta Tergenang