RMOL. Kasatpol PP DKI, Jupan Royter membenarkan jika anggotanya melakukan pemukulan kepada anggota Komisi A DPRD DKI, Syarif saat melakukan penertiban pemukiman warga di Rawajati beberapa waktu lalu.
- Covid-19 Nasional: Berkurang Lagi, Pasien Aktif Jadi 108.032 Orang
- Masih Dianggap Ibu RT, Sulit Iriana Jokowi Nyapres
- Fraksi DPRD Diimbau Ramai-ramai Surati Prasetio untuk Gelar Rapat Penjualan Saham Bir
Baca Juga
Namun, menurut Jupan, pemukulan yang dilakukan oleh Emmanuel Pangabean merupakan ketidaksengajaan. Pasalnya kondisi saat itu sedang memanas.
"Kondisinya saat itu posisi anggota kami sudah terjepit. Tapi saya selalu mengingatkan untuk tidak represif. Saya bilang ke anggota kalau sudah kepepet, dia atau Anda yang mati. Tapi, saya mohon maaf blak-blakan yang terkesan ekstrim. Tapi saya pastikan tidak ada unsur kesengajaan," katanya di DPRD DKI, Rabu (7/9).
Jupan mengaku bahwa sudah meminta kepada anggotanya agar dapat menahan emosi saat melakukan penertiban.
"Saya selalu mengingatkan anggota, untuk tidak mengedepankan tindakan represif dalam setiap penertiban," jelasnya.
"Saya sudah sampaikan baik secara langsung, maupun melalui pesan terulis di grup WhatsApp. Saya selalu katakan anggota, jika memang masih bisa menghindar ya menghindar. Jangan membalas," tambah dia.
Bentrokan antara warga dan aparat Satpol PP terjadi saat dilakukan penertiban bangunan warga di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan pada Kamis (1/9).
Bentrokan diawali ketika ratusan Satpol PP ke pemukiman di Rawajati. Datangnya ratusan Satpol PP tersebut dibalas lemparan botol oleh warga.
Sekitar 10 menit bentrokan berlangsung, warga akhirnya menyerah. Warga yang kalah jumlah dengan ratusan aparat tersebut dipukul mundur. Warga merelakan rumahnya dibongkar. [prs]
- Airlangga Favorit Presiden 2024, Golkar: Masyarakat Puas dengan Kinerjanya
- PBNU: Ramadan Mulai Besok Selasa 13 April 2021
- Covid-19 Nasional: Kasus Aktif Turun 2.299