RMOL. Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokrasi (Komrad) 98 mengutuk keras sejumlah kasus penggusuran permukiman warga dengan cara represif yang dipertontonkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
- Demokrat DKI Dorong AHY jadi Cawapres Anies
- Selangkah Lagi Resmi Nyapres, Fahira Idris Ajak Rakyat 'Kuliti' Rekam Jejak Anies
- Demokrat Minta Koalisi Perubahan Aktivasi SBYisme dan SBYnomics
Baca Juga
Salah satunya yang dilakukan Ahok hari ini terhadap ratusan unit rumah warga di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Melalui siaran pers yang ditandatangani ketua umum, Fredy Tambunan dan sekretaris, Bagus Armanusa, Komrad 98 menyesalkan pengerahan sekitar 4.000 personel petugas untuk menggusur warga Kampung Luar Batang.
"Ahok sama sekali tidak memberikan ruang warga bicara. Tanpa ampun, dengan bantuan ribuan aparat, Ahok dengan keji menggusur warga miskin," kata Fredy, Senin (11/4).
Menurut Fredy, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok terbukti tidak mengutamakan kepentingan rakyat di Kampung Luar Batang. Rakyat tidak diberikan kesempatan untuk berbicara, berdialog, atau berdiskusi dengan pemimpinnya mengenai kelangsungan hidup mereka.
Fredy menambahkan, alih-alih bertukar pendapat, Ahok justru meluluhlantakkan rumah dan tanah yang telah menjadi bagian kehidupan rakyatnya.
Bahkan menurutnya, Ahok sekali lagi menunjukkan arogansi kekuasaan dengan mengerahkan kekuatan bersenjata untuk menghadapi rakyat jelata yang hanya memiliki batu dan kayu.
"Inikah yang Ahok mau dengan Jakarta Baru. Tindakan represif Ahok masih serupa Orde Baru," ujar Fredy. [prs]
- Sejarah Baru, AMPI Buka Perwakilan di Turki
- Anies-AHY Makin Mesra, Demokrat Jakarta Susun Strategi Raih Kemenangan Bersama
- PKS Kota Bogor Berharap Anies Pinang Aher sebagai Cawapres