Pernyataan Capres nomor 02, Prabowo Subianto bahwa kubu sebelah akan membagi-bagikan mulai terbukti kebenarannya. Seperti kasus yang menjerat Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso yang diciduk penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
- Lagi, Polres Jakbar Ciduk Artis Terait Narkoba
- Aniaya Waria Sampai Babak Belur, Pemuda Ini Diamankan Polisi
- JPU Jawab Pledoi Syahganda Hari Ini di PN Depok
Baca Juga
Bowo ditetapkan tersangka suap kerja sama distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).
Bowo bersama Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti dan Indung ditetapkan sebagai tersangka suap kerja sama distribusi pupuk PT PILOG dengan PT HTK.
Bowo diduga meminta fee kepada PT HTK atas biaya angkut yang diterima sejumlah US$2 per metric ton. Diduga telah terjadi enam kali penerimaan di sejumlah tempat sebesar Rp221 juta dan US$85.130.
Uang sekitar Rp8 miliar dalam pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu itu telah dimasukkan dalam amplop-amplop.Uang tersebut diduga bakal digunakan Bowo untuk 'serangan fajar' Pemilu 2019.
Politikus Golkar itu kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2019 di daerah pemilihan Jawa Tengah II.
Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengaku geram atas ulah Bowo yang memalak BUMN untuk kepentingan politik uang Pemilu 2019.
"BUMN dipalak buat bayarin serangan fajar. Bajigur," tulis akun Twitter @panca66 yang dikutip Jumat (29/3).
Postingan Panca juga mengundang komentar dari warganet lainnya.
"Apa yg dibilang [email protected] dan terbuki lagi bahwa mereka akan membagi2 uang pd saat (jelang) Pemilu nanti.. Sudah banyak ucapan beliau yg terbukti, masih ragu?," tulis akun @Chandranegara
"Tak ada keraguan untuk memilih 02. Makin militan dong," tulis @uripurup31.(dod) 
- Menurut Polisi, Habib Rizieq Bohong Saat Positif Covid-19
- Hakim Tolak Praperadilan Habib Rizieq, Ini Tanggapan Polri
- Suaminya Terjerat Narkoba, Nindy Ayunda Kemungkinan Besar Turut Diperiksa Polisi