Gagasan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Asia Afrika dinilai sebagai gagasan tepat, dan diharapkan dapat segera dilembagakan agar segera bisa terwujud. Gagasan ini sangat bagus, dan perlu segera ditindaklanjuti ke dalam pembicaraan yang lebih serius. Lebih bagus lagi jika kerja sama itu dilembagakan
- Dari Insiden Jaket PSI Itu, Sampai Wacana Duet Ganjar-Anies
- Oposisi dan Permintaan Amandemen UUD 1945 Kelima
- Kehebohan Pasca Silaturahmi Prabowo ke Markas PSI
Baca Juga
Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjalin kerjasama ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara Asia Afrika melalui South-south and Triangular Cooperation yang diorganisir oleh National Coordination Team (NCT) Selatan-Selatan dan didukung oleh UNDP (United Nation Development Program).
Pemerintah Indonesia harus menyambut positif rencana kerjasama ini menjadi sebuah wujud yang kongkrit, artinya dibutuhkan sebuah pelembagaan atas model kerjasama Selatan-Selatan yang melibatkan negara-negara maju lainnya.
KAA bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencari sebuah pasar alternatif atau pasar non tradisional dalam kegiatan investasi dan perdagangan internasional. Pasar Afrika cukup potensial bagi produk-produk nonmigas.
Itu sebabnya perlu dipikirkan sebuah desain kerjasama ekonomi yang mengarah pada perluasan kerjasama pada sektor-sektor nonmigas.
Soal pelaksanaan Asian African Business Summit yang berlangsung Selasa (21/4), harusnya pertemuan ini menjadi bagian penting untuk membuka peluang kerja sama bisnis, apalagi yang hadir sebagai pembicara kunci adalah kepala negara dan para CEO penting di berbagai negara Asia dan Afrika.
Pertemuan-pertemuan bisnis seperti ini sangat penting apalagi Presiden Joko Widodo selama ini memang memberikan perhatian penuh agar berbagai kerja sama yang kita bangun selalu berdampak pada bisnis dan kepentingan ekonomi Indonesia.
Oleh Yudha Kurniawan, pengamat hubungan internasional Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama)
- Selamat Bergabung Bro Kaesang
- Kongres PWI, Menyigi Lima Tahun Kiprah Bang Atal
- Sebut Saja Namaku Mawar