Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut 2024 jatahnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bakal menjadi pemenangnya.
- Selangkah Lagi Resmi Nyapres, Fahira Idris Ajak Rakyat 'Kuliti' Rekam Jejak Anies
- Demokrat Minta Koalisi Perubahan Aktivasi SBYisme dan SBYnomics
- KSAL Janji Tindak Tegas Kapal Asing yang Ambil Ikan di Laut Natuna Utara
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menduga pernyataan Jokowi tersebut bisa jadi sebagai ungkapan balas budi kepada Prabowo.
"Pertama bahwa ini memang dibuktikan bahwa dalam sejarah politiknya Jokowi memang dipengaruhi oleh dukungan Prabowo misalnya Pilkada DKI Jakarta di 2012," kata Arifki seperti dikutip redaksi, Selasa (8/11).
Bila ditarik ke belakang, Prabowo memang turut memperkenalkan pasangan Jokowi-Ahok di 2012. Selanjutnya tahun 2014, Jokowi dan Prabowo justru bertemu di kontestasi Pilpres
"Ini dilihat bahwa Jokowi ingin balas budi atau secara narasi balas budi," sambungnya.
Arifki menambahkan, bila tidak ada sosok Prabowo dalam Pilgub DKI 2012 lalu mungkin pasangan Jokowi-Ahok mengalami nasih yang kurang mujur.
Berdasarkan pernyataan Jokowi ini, mengisyaratkan bahwa dirinya sudah selesai dan peluang Prabowo meraup kemenangan terbuka lebar.
"Kedua, mungkin (pernyataan) jadi pembuktian bagi Jokowi bahwa dia sudah selesai. Dari jadi Gubernur, Walikota, dan selesai di Presiden tentu saatnya Prabowo ingin coba karena enggak lagi berhadapan sama dia sebagai capres maka peluang pemenangnya ada," tutup Arifki.[]
- Sejarah Baru, AMPI Buka Perwakilan di Turki
- Anies-AHY Makin Mesra, Demokrat Jakarta Susun Strategi Raih Kemenangan Bersama
- PKS Kota Bogor Berharap Anies Pinang Aher sebagai Cawapres